Kaderisasi Ala Rasulullah SAW



Oleh : Nurul Jannah

Sekretaris Bidang Perkaderan PW IPM Kalsel


Kaderisasi adalah proses dari sebuah pengkaderan, adapun pengkaderan adalah proses pembentukan sebuah kader tersebut.

Dalam sebuah organisasi penting adanya kaderisasi sebagai penunjang pembentukan ideologi disebuah Organisasi itu. Namun melihat berita yang tengah ramai sekarang mengenai mahasiswi yang tewas diacara pengkaderan kampus, saya sebagai seorang aktivis kaderisasi tentu merasa sedih mendengar berita duka tersebut, apalagi ini bukan kasus pertama yang ada dipemberitaan.

Sejujurnya organisasi itu banyak memberikan pengalaman yang berharga karena di organisasilah kita bisa melatih beragam kemampuan dan pengalaman yang belum tentu bisa kita dapatkan dibangku pendidikan.

Namun aktivitas kaderisasi memang perlu di evaluasi karena sering kali jadi ajang perpeloncoan dengan alasan ingin membentuk kader yang militan. Tetapi malah sebaliknya, berdampak negatif pada kader itu sendiri.

Meski zaman sudah memasuki era digital. Namun sebagian orang masih mempertahankan kaderisasi ala kolonial. Apalagi pendidikan tinggi saat ini memang orientasinya bukan membentuk kepribadian islam, malah pedoman pelaksanaannya memisahkan agama dari kehidupan.

Mendidik dengan caci maki mungkin akan terlihat menuruti, tapi tahukah bahwa itu menimbulkan dendam di hati? Senior mungkin akan ditakuti bukan dihormati, senior mampu menguasai tapi menghasilkan benci.

Padahal jika ingin mencetak kader yang  militan, hal yang paling tepat bila kita mencontohkan kaderisasi ala Rasulullah SAW. Yang mana beliau mampu mencetak generasi berloyal tinggi dan militansi tak tertanding. Tengoklah Bilal bin Rabbah yang tetap bertahan walau dicambuk berkali-kali, lihatlah Mus'ab bin Umair yang rela terusir dari rumahnya demi menjadi pengikut Nabi SAW atau Sumayyah sang Mujahid pertama yang rela meregang nyawa demi mempertahankan keislamannya.

Rasulullah SAW tidak pernah mengkader dengan cara mencaci maki, melainkan dengan kelembutan hati. Bukan dengan memaksa orang untuk mengikuti tapi memberikan contoh keteladanan yang dia miliki.

Rasulullah SAW menanamkan Akidah Islam dengan merubah perilaku kadernya melalui pemikiran bukan dengan hukuman. Itulah pentingnya pendidikan Islam diterapkan disebuah Kaderisasi Organisasi yang berbasis Islam.


Editor : Muhammad Samdani 

Posting Komentar

0 Komentar