Layangan Perkaderan : Aku dan TM III

 



Oleh : Diky Wahyudin

IG : @diky_wdn | Alumni PKM TM III IPM KALSEL 2021

Sekumpulan layangan terbang tinggi kesana kesini. Layangan yang meiliki ciri berbeda setiap layangan. Layang – layang yang terbang tinggi dilangit yang cerah, dan dapat dilihat oleh semua orang. Ini adalah sepenggal pengalaman saya dan Taruna Melati III yang diadakan oleh PW IPM Kalimantan Selatan tahun 2021. 

Aku mengikuti PKM TM III IPM Kal-Sel yang digelar pada tanggal 12 sampai 16 Juli 2021. Dihari pertama mengikuti, aku bertemu dengan kawan-kawan kader IPM yang juga menjadi peserta. Pada malam harinya, seperti biasa kami dikumpulkan untuk mengenal satu sama lain peserta, perkenalannya pun menggunakan permainan yang mengasikan, Gugup? Oh yeah pasti. Setelah bermain, perkenalannya dilanjutkan dengan menggunakan metode Appreciative Inquiry (AI) dengan lawan bicaraku yang sebelumnya sudah dibagi menjadi berpasangan. Setelah itu kami dikenalkan dengan materi-materi yang akan kami jalani pada keesokan harinya sampai penutupan. Beberapa hal berikut yang saya dapati selama mengikuti perkaderan ini.

Materi yang Menarik

Pembuatan layangan memerlukan bahan-bahan yang sangat mudah didapat namun juga diperhitungkan agar dapat terbang bebas di udara, mulai dari rangka; layar; dan benang. Rangka yang bagus adalah rangka yang kuat dan ringan. Pemilihan untuk layar harus sesuai dan juga tidak gampang robek sehingga layangan dapat awet di udara. Begitu juga pemilihan benang harus kuat (tidak gampang putus) dan juga tajam, hal ini bertujuan apabila ada cuaca yang kurang mendukung atau ada layangan lain yang ingin bertarung, sehingga layangan tidak gampang putus.

Di Taruna Melati III, aku dan kawan-kawan disuguhkan materi-materi yang pas, berupa materi-materi ideologis; dan metodologis. Materi-materi yang mempertajam dan memperluas wawasan kami. Harapannya kami dapat melihat kondisi IPM khususnya di Kalimantan Selatan dengan menggunakan kaca mata metodologis dan juga memperkuat ideologis di dalam persyarikatan Muhammadiyah khususnya IPM. Sehingga di IPM Kalimantan Selatan dapat kuat menghadapi tantangan zaman yang mana informasi-informasi bertransformasi sangat cepat yang memungkinkan adanya pengkikisan ideologi oleh adanya ideologi-ideologi yang luar. Dengan materi-materi ideologis yang disuguhkan dapat menjadi penguat dalam berorganisasi IPM. 

Selain daripada materi, kami juga disuguhkan game outbound dan game-game ice breaking yang menghibur, sehingga membuat suasana TM III yang menggembirakan. Outbound yang kusukai adalah lomba mengisi gelas, dan Alhamdulillah kelompok kami menang. Jadi kami memberikan hukuman kepada kelompok yang kalah berupa membuat lelucuan untuk membuat kami tertawa hahaha, banyak karya-karya yang mereka tampilkan untuk membuat kami tertawa. Seru bukan? Ayo ikuti TM III di tempat mu!

Diskusi Konstruktif

Melayangkan layang-layang memerlukan tempat yang memiliki angin yang bagus, dan tempatnya juga yang menjadi pijakan kita dalam memegang benang layangan. Pemilihan tempat selain berfungsi sebagai tempat melayangkan juga berfungsi sebagai tempat kita memandang layangan maupun tempat fight apabila ada lawan layangan lain.

Setiap materi terdapat Small-Group discussions (SGD), disana kami dibagi perkelompok dan diberikan sebuah isu perkelompok yang dibahas bersama. Isunya menarik dan menjadi tantangan aku dalam melakukannya. Kami saling bertukar pikiran secara sehat dan membuat suatu kesimpulan. SGD yang paling menarik dan menantang bagi ku adalah SGD pada materi-materi metodologis. Pada materi metodologis Analisis Sosial, aku dan kawan-kawan ku melakukan wawancara kepada pendiri; anggota ataupun pimpinan IPM-nya untuk menanyakan terkait komunitasnya. Selain itu, SGD metodologis Appreciative Inquiry (AI) juga kita ke tempat-tempat tertentu juga melakukan wawancara dengan pendekatan Appreciative Inquiry (AI).

Sarana dan Pra-sarana yang Memadai

Setelah melayangkan layangan, angin atas (aku menyebutnya begitu, ehe) juga harus mendukung dalam menerbangkan layang-layang. Angin yang bagus yang tidak mengkeokan layangan ataupun tidak ada angin. Cuaca juga menjadi faktor dalam menerbangkan layangan, cuaca yang cerah berawan melihat layangan dilangit yang begitu indah apalagi ditemani secangkir es coklat hehehe…. Beuuh muanteb….

Di TM III, kami disediakan sarana penunjang materi yang sangat bagus, begitu juga tempat untuk beristirahat. Sebelumnya kami juga diberikan link untuk dipelajari sebelum materi diberikan, link tersebut juga berfungsi sebagai bahan diskusi dalam SGD. Setiap peserta diberikan hak untuk menukarkan pendapat dan berbicara didepan. Dalam SGD AI juga kami difasilitasi untuk bertemu dengan pemilik usaha atau organisasi yang mau kami wawancarai. Selain itu, kami juga diberikan coffee break yang enak seperti kopi shaset; juahe shaset; dan lain-lain muehehehe….. serroupptt aahh… Hei! Jangan ngiler!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Begitulah sedikitnya cerita-ku dan TM III yang menyenangkan dan menggembirakan. Kepada PW IPM Kalimantan Selatan; Tim Fasilitator; Panitia Pelaksana; dan Rekan-rekan seperjuangan TM III; serta yang membaca tulisan ini, Aku ucapkan “Terimakasih and Jazakumullah Khairan Katsiran”.

Layang-layang yang dibentuk dengan bahan-bahan pilihan dan dilayangkan, kemudian terhempas oleh hembusan angin, ditarik dan diulurkan, walaupun dihempas angin yang sangat kencang atau ada fight dengan layangan lain akan tetap terbang dengan bahan bahan pilihan, semakin meninggi semakin jauh, membuat banyak orang-orang yang melihatnya, dan memungkinkan orang lain tertarik untuk menerbangkan layang-layang. Layang-layang yang putus akan terbang entah kemana, bisa menyangkut atau bisa mengganggu orang lain. Perkaderan telah dikonsep dengan sedemikian rupa untuk membuat seorang kader yang awalnya masih bahan menjadi barang jadi dan diterbangkan setinggi-tingginya dan tidak mudah putus karena bahan pilihan. Proses perkaderan yang membuat seorang kader menjadi barang jadi dan meninggi dapat dilihat banyak orang dan membuat orang-orang tersebut menjadi kader yang setinggi atau bahkan lebih tinggi darinya. Itulah layangan perkaderan. ~Diky Wahyudin.


Editor : Muhammad Samdani


*)Catatan

Subtansi tulisan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.

Posting Komentar

0 Komentar