Relevansi 4 Agenda Aksi di Konpiwil Daring PW IPM Kalimantan Selatan 2020



Akhirnya setelah menjalani proses yang lumayan Panjang Konpiwil (Konferensi Pimpinan Wilayah) Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Selatan yang mengusung tema “Berkarya Bersama untuk Akselerasi Gerakan IPM Kal-Sel Berkemajuan” telah membuahkan hasil beragam Agenda aksi Kreatif, yang tentunya akan menjadi fokus gerak IPM Kalimantan selatan di masa yang akan datang. Agenda aksi tersebut diantaranya “Jihad Literasi”, “Gerakan Peduli Lingkungan”, kemudian “Optimalisasi Media Ikatan”, dan yang terakhir “Optimalisasi Perkaderan dan Pendampingan. Nah, pada saat konpiwil kemarin dengan antusiasnya para peserta membahas bagaimana relevansi ke-empat agenda aksi tersebut.

Mulai dari agenda “Jihad Literasi” yang mengarah pada bentuk aksi seperti pembentukan pojok baca baik di kelas maupun di sekretariat pimpinan IPM, diskusi dan bedah buku, arisan buku, dan lain-lain. Seluruh bentuk aksi dari “Jihad Literasi” ini bertujuan agar muncul tradisi gemar membaca di IPM, dan mampu membentuk pelajar yang berwawasan luas dan berkemajuan. Tentunya.. ini sangat berkaitan dengan paradigma pelajar berkemajuan, sebagai manifestasi gerakan ilmu di kalangan pelajar, sehingga sangat cocok untuk dijadikan Agenda aksi IPM Kalimantan selatan pada saat ini.

Kemudian selain mampu cerdas secara Intelektual, IPM Kal-sel juga dituntut untuk menjadi pribadi-pribadi yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan lewat agenda aksi “Gerakan Peduli Lingkungan”-nya. Kita tahu hari ini, bahwa kita harus mampu untuk laksanakan upaya-upaya pelestarian lingkungan berupa gerakan bye plastic, reboisasi, atau bahkan menarasikan opini-opini pelajar peduli lingkungan. Sehingga kita mampu mengurangi atau setidaknya mengimbangi percepatan kerusakan lingkungan di wilayah kita.

Kemudian ada lagi agenda aksi “Optimalisasi perkaderan dan pendampingan”. Perkaderan yang dimaksud di sini ialah perkaderan formal mupun non-formal yang ada di Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Sedangkan pendampingan, bisa juga dilakukan pasca perkaderan formal, baik secara strukturan seperti contohnya “Sekolah Kader”, maupun secara kultural yang dilakukan oleh pribadi-pribadi yang sudah berpengalaman (Fasilitator) berupa pengawasan yang terencana kepada kader-kader yang baru mengenal Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Agenda aksi terakhir yang tidak kalah penting yaitu “Optimalisasi Media Ikatan”. Agenda aksi ini akan membawa kita ke dunia dimana seluruh generasi muda millennial berada di dalamnya. Dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial dan internet, kita akan lebih mudah dalam mensyiarkan dakwah-dakwah dikalangan pelajar, kita akan semakin mudah dalam meningkatkan Kembali eksistensi IPM yang hampir mencapai titik jenuhnya akibat dari diterapkannya Lockdown kemarin.

“Satu pandemi bisa membuat kita terjatuh. Namun ada seriibu cara untuk bangkit”

“Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun” 

IPM Kal-Sel

“Jaya.. Jaya.. Jaya..”

Tulisan ini tanggung jawab penuh Muhammad Syamsi Rizki, PD IPM Banjar



Posting Komentar

0 Komentar