BANJIR DI TANAH BANJAR

 


OLEH : Yassir Arafath

(Alumni Taruan Melati 2 PD IPM Banjar)


Beberapa bulan lalu, Kalimatan Selatan khususnya Kabupaten Banjar mengalami banjir yang sangat besar. Hampir seluruh daratan banjar terendam air. Tetapi banjir ini bukan hanya ditanah kabupaten banjar saja, ada 11 kabupaten dan kota yang terendam banjir dari 13 kabupaten dan kota yang ada di provinsi Kalimantan selatan, dan hanya dua Kabupaten yang tidak terendam banjir. 


Kenapa mengangkat isu ini?

Saya bercerita sedikit, saat awal tahun 2021 saya menjadi Relawan Banjir MDMC kalsel, saya melihat sendiri betapa tragis dan ganasnya banjir dikala itu, sampai sampai banyak orang kehilangan rumah bahkan keluarga yang mereka cintai. Selama satu bulan menjadi relawan rasa haru dan sedih melihat itu semua, kenapa banjir sedahsyat ini bisa menyerang tanah Kalimantan. Tanah Kalimantankan sudah disebut dengan paru-paru dunia ,kok malah banjir? Apakah tanah Kalimantan sudah tidak bergelar itu lagi?atau paru-paru dunia sedang bolong akibat lubang tambang?


Apa Penyebab Banjir?

Akibat hujan? Menurut saya itu  betul, karena hujan yang itensitasnya tinggi dapat menyebabkan curah hujan semakin deras. Terus kenapa bisa banjir? Seperti kita ketahui bahwa kenapa jadi adanya  banjir yaitu membuang sampah ke sungai dan tidak ada daerah resapan air seperti pohon. 

Itensitas hujan yang tinggi juga termasuk krisis iklim yang dimana terjadi Namanya efek rumah kaca saat suhu bumi meningkat dan ditambah dengan asap kendaraan bermotor atau asap PLTU yang juga meningkatkan suhu panas bumi. 


Apa hubungannya dengan lubang tambang dan Perkebunan Sawit?

Apa sih hubungannya? Karena daerah Kawasan hutan tidak ada atau pohon nya sudah di tebang  lagi jadi berhubungan dengan daerah resapan air. Catatan Walhi Kalsel, 399.000 hektar (41%) dari 984,000 hektar kawasan hutan Pegunungan Meratus di Kalsel dikuasai izin tambang. Dalam kawasan hutan ini ada sungai yang selama ini jadi tumpuan masyarakat kini terancam serius. Total sekitar 1,2 juta hektar atau 33% dari seluruh luas Kalsel sudah menjadi izin tambang. Ini belum termasuk 618.000 hektar atau 17% buat izin perkebunan sawit.

Mineral yang dikandung bumi Kalimantan Selatan serta kesuburan tanahnya menjadikannya ladang bisnis pertambangan dan perkebunan yang menjanjikan, khususnya batubara dan kelapa sawit. Ini terbukti dengan fakta bahwa Kalsel adalah salah satu provinsi penghasil batu bara dan sawit terbesar di Indonesia dan penguasanya bisa di sebut dengan sang haji Batu Bara. 


"Suatu bangsa yang menghancurkan tanahnya sama dengan menghancurkan dirinya sendiri. Hutan adalah paru–paru dari tanah kita. Memurnikan udara dan memberi kekuatan baru kepada orang-orang kita."


"Salam literasi dan Salam lestari"


Editor : "ms" Limkalsel


Posting Komentar

0 Komentar